Rabu, 18 November 2009

kantin jadi saksi

Ku tuliskan peristiwa yang ku alami hari ini tanggal 3 November 2009.
Saat rasa lapar menggeliak perut ini,saat otak ini terasa lelah berfikir dan perlu oksigen-oksigen kecil untuk membangkitkan .
Aku bersama ketiga temanku,berlari menuju kantin di kampusku.Ku langsung menuju tempat duduk yang berada di tengah taman.Setelah lama kemudian,pelayan menghampiri kami.
Lalu ku baca buku menu dari depan hingga belakang.Ku temukan sebuah menu makan siang "NASI GORENG BIASA".Dengan alasan isi dompet yang biasa pula.
Karena terlalu lama menunggu,akhirnya ketiga temanku memutuskan untuk sholat dulu.
Terpaksa aku menunggu suplemen(makanan) sendirian.Ku mulai memainkan HPku,sambil menunngu ketiga temanku.
Setelah lama kemudian,makanan datang sesuai pesanan.Dan pelayan berkata,"Maaf mbak menunggu lama!"
Menurut jam Waktu Indonesia Barat,aku sudah menunggu 30-45 menit.
Sambil menunggu temanku,ku mencicipi nasi goreng pesananku dan ditemani angin yang membuatku khawatir(sembribit).
Saat itu mejaku mulai bergoyang-goyang bak penyanyi dangdut.
Firasatku semakin buruk.Tetapi,aku masih berharap tak ad sesuatu terjadi.
Angin mulai buruk,kupegangi makanan-makananku yang ada di meja.
Tapi...........
"BREGGGGGGGGGG!"
Apa boleh buat nasi sudah menjadi tanah.Nasi goreng yang baru ku cicip-cicip,akhirnya rata dengan tanah.
Dan dengan wajah yang shock,aku masih berdiri terpaku melihat puing-puing reruntuhan nasi gorengku.
Seperti slogan putri Indonesia,slogan "SEMUA MATA TERTUJU PADAKU" juga berlaku padaku.
Ingin berteriak,"AKU MALU!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar